menyitasemesta

menunduk menatap bumi, meratap menghadap langit.
dua hal berbeda tentang menyikapi suatu masalah, menunduk menyesali, meratap mengadu pada langit.. kemudian menyapu tatapan kedepan, berjalan kembali sambil sesekali melihat ke bawah, agar tidak terjerumus lubang yang sama.. walau kadang, lubang yang lebih besar tak terasa sama sekali ada di depan mata..

aku tidak pintar membahasakan emosi. aku tidak mampu berkata lebih dari sebuah tawa. aku menyadari hal yang menyesakan setiap orang tapi tak terekspresikan. sering kali menangis dalam diam. sering kali terlelap dalam pikiran yang kalap. aku bukan buku cerita yang menceritakan segala macam kisah.. berikan aku pena jika kalian yakin aku bisa menulis, tapi tak mampu ku hapus karena aku tak pernah menulis apa pun.
terlalu sering aku hidup dalam kekalutan yang seperti tak berujung, seakan segala inspirasi hilang ketika kalut menyergap dalam sepi.
aku benci sepi, tapi dia yang membawaku pada pemikiran panjang tentang hidup yang terlanjur terjadi. sepi yang berikanku hati yang terasa teriris ketika salah mendera,, sepi yang berikan nyawa pada setiap rasa yang ku adukan pada malam, lagi.. bahkan sekarang siang pun mendengarkan...

adakah yang mengerti kata yang tak kubahasakan, adakah yang berusaha memahami rasa yang kurasakan, adakah yang melihat jiwa yang tersembunyi di dalam..
hanya Dia, yang ku yakin memahaminya,
hanya Dia, yang menenangkanku dengan jawaban heningNya,,
hanya Dia, yang membuatku mengerti tentang sepi yang diberikanNya,
hanya Dia yang membuatku mengerti tentang salah dengan airmata dariNya,,
hanya Dia, yang membuatku terikat, dengan cintaNya...
aku tak mampu berbuat apa-apa, jika tanpaNya....

"jika mereka bertanya padamu (Muhammad) tentang Aku, maka katakanlah sesungguhnya Aku dekat.."

0 yang speak2..: