lumba2

LONDON--Penelitian terhadap lumba-lumba memperlihatkan tanda genetis yang bisa membantu peneliti medis mengobati diabetes tipe 2. Tim peneliti dari US National Marine Mammal Foundation melaporkan, lumba-lumba hidung botol resisten terhadap insulin, sebagaimana orang pengidap diabetes.

Namun, menurut mereka kekebalan insulin pada lumba-lumba ini bisa dihidupkan dan dimatikan. Tim peneliti menyajikan temuan mereka di forum tahunan Perhimpunan Amerika untuk Kemajuan Sains, AAAS, di San Diego, Amerika Serikat (AS).

Mereka berharap bisa bekerja sama dengan kalangan peneliti diabetes untuk melihat kemungkinan menemukan dan bahkan mengendalikan 'off switch' (tombol untuk mematikan) serupa pada manusia.

Tim peneliti yang berbasis di San Diego ini mengambil sampel darah dari lumba-lumba terlatih yang mendapat 'makanan ringan' terus-menerus sepanjang hari dan tidak makan sepanjang malam.

"Perubahan semalam dalam susunan kimia darah mereka menyamai perubahan pada manusia penderita diabetes," jelas Stephanie Venn-Watson, direktur kedokteran hewan pada lembaga tersebut, Sabtu (20/2).

Ini berarti insulin--hormon yang mengurangi kadar glukosa di dalam darah--tidak mempengaruhi lumba-lumba ketika mereka berpuasa.

Di pagi hari, ketika lumba-lumba kembali mulai makan lagi, mereka langsung kembali ke keadaan saat tidak berpuasa, kata Dr Venn Watson.

Pada penderita diabetes, resistensi kronis terhadap insulin menyebabkan mereka harus mengendalikan gula darah secara seksama. Biasanya dengan mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah guna menghindari beragam komplikasi medis.

Namun, pada lumba-lumba, resistensi itu tampaknya menguntungkan. Dr Venn-Watson menjelaskan, mamalia air tersebut mungkin telah mengembangkan saklar puasa-makan ini untuk beradaptasi dengan makanan berprotein tinggi dan berkadar karbohidrat rendah dari ikan yang mereka konsumsi.

"Lumba-lumba hidung botol memiliki otak besar yang memerlukan gula," kata Dr Venn-Watson. "Memiliki kondisi yang menjaga darah gula dalam tubuh ini menguntungkan mereka untuk menjaga otak mendapat cukup makanan".

Namun, mamalia laut lain, seperti anjing laut, tidak memiliki saklar ini dan Dr Venn-Watson berpendapat bahwa 'faktor otak besar' mungkin yang mengkaitkan susunan kimia darah manusia dan lumba-lumba. "Kami benar-benar mencermati kedua spesies yang memiliki otak besar dengan kebutuhan tinggi akan glukosa darah," kata dia.

Mengingat peta susunan genome manusia dan genome lumba-lumba telah ditemukan, Dr Venn-Watson berharap bisa bekerja sama dengan peneliti medis untuk mengubah temuan pada lumba-lumba ini untuk akhirnya menjadi perawatan untuk manusia.

"Tidak ada niat untuk menjadikan lumba-lumba hewan percobaan," kata Dr Venn-Watson. "Namun, genome telah dipetakan sehingga kita bisa membandingkan gen mereka dengan gen manusia."

Para ilmuwan di Salk Institute in San Diego menemukan 'gen puasa' yang di luar kelaziman dalam keadaan aktif pada manusia pengidap diabetes. ''Sehingga ini mungkin bukti kuat untuk mendapatkan sarana pentingi untuk mengendalikan diabetes pada manusia", tutur Dr Venn-Watson.

Jika ilmuwan bisa menemukan keadaan yang menghidupkan dan mematikan gen puasa pada lumba-lumba, mereka mungkin bisa melakukan hal yang sama pada manusia.

Lori Schwacke, ilmuwan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di Charleston, South Carolina, mengatakan penelitian ini menunjukkan ada kemiripan yang menarik antara lumba-lumba dan manusia.

Schwacke, yang meneliti dampak pencemaran pada lumba-lumba di sepanjang pesisir negara bagian Georgia, AS, juga tertarik dengan kaitan antara kesehatan lumba-lumba dan manusia.

"Ada beberapa penyakit menarik yang Anda hanya temukan pada manusia dan lumba-lumba," jelas Schwacke. Dalam kasus ini, Dr Venn-Watson mengatakan, "Perbedaan mendasar adalah lumba bisa mematikan (saklar) dan manusia tidak".


http://www.republika.co.id/berita/104529/lumba-lumba-tahan-insulin

nb: pas banget sama praktikum kemaren,, kalo ikan dikasih insulin, dy bisa kejang2 dan mungkin bisa sampe mati.. trus hubungannya sama diabetes.

hmmm.. diabetes, berrti kadar gula darahnya tinggi, kalo dikasih insulin, gula dara masuk sel otomatis gula darah dlm pembuluh menurun (makanya ikan shock n kejang2) trus kalo tahan terhadap insulin, berarti ga ngaruh ke kadar gula darah dalam pembuluh darah kan.. nah,, kalo gitu, gmn bisa ngobatin? orang gula darah tetep tinggi.. kecuali, tadi diartikelnya bilang (gw cuma baca atasnya) kemampuan ini bisa aktif bisa nggak. berarti saat insulin masuk, gennya nonaktif jadi gula darah dlm pembuluh darah tetep masuk sel, saat kadar dlm pembuluh darah mulai stabil, gennya diaktifkan. jadi insulinnya ga ngaruh lagi kekapasitas gula darah dalam pembuluh darah.. haha..
tapi, kalo gula darah masuk sel, bukannya bisa hemolisis ya? selnya pecah.. ha??
ahahahahaha... kayanya ada yang salah nie..

0 yang speak2..: